Namun, aku tidak ingin orang lain memenangkan mu. Aku egois, aku ingin kamu semuanya. Perasaan yang sulit adalah ketika terdapat niat 'memiliki' dalam selimut 'perkenalan', terlebih saat bumbu-bumbu cinta mulai disajikan di obrolan dunia maya hingga malam merajai waktu. Sekedar sapaan "hai" mampu memporak-porandakan seisi jiwa, meluluhlantakkan segenap hati dan membawa terbang diri menuju kayangan tempat kau dibesarkan.

Aku tidak ingin terjebak dalam cinta. Lingkaran setan ini hanya membuahkan rasa sakit. Tidak ada dokter sebagai penyembuh, hanya ada masa lalu dalam ingatan. Ketakutan hal ini terulang, membuat aku berfikir kembali saat akan menaruh hati untuk kau rawat.

Mulai ku berfikir untuk mencairkan hati yang telah lama membeku, menanam benih untuk kita rawat bersama. Melupakan kenangan kelam yang dulu pernah aku rasakan. Yang harus kuyakini adalah bahwa kamu berbeda. Setiap kisah punya kasih dengan penenun yang berbeda, punya cerita dan tawa masing-masing. Ingin ku mantapkan hati ini sebelum aku masuk terlalu dalam, khawatir tersesat dan sulit untuk keluar.

Ah, jangan dulu berfikir kesana, jangan-jangan ini cinta sepihak. Kamu terlalu istimewa dan aku terlalu berharap, sedang dirimu pun baik kepada yang lain. Bagaimana sekarang? Tidak kah terlalu cepat jika ingin menyatakan? Malam itu kamu berhasil mengaduk perasaan dan pikiran ku, sebelum akhirnya aku tertidur.