#SEBUAHKISAH dalam senandungnya kehidupan antara AKU dan DIA
Bagian ke-4
HARAPAN YANG PUNAH
~Perjalanan Pengikhlasan~
Perasaan ini kembali tersesat. Mereka bilang, "Cinta tidak harus memiliki". Kalimat itu terdengar menenangkan tapi bukan itu yang aku inginkan. Menjadi nahkoda di sebuah kapal yang bernama 'kita' adalah keinginanku hari ini. Tapi, kenyataannya alam liar membawa diri ini pergi jauh dari harapan besar yang aku doakan. Kini aku sendiri, menepi bersama sepi.
Surat galau sudah tiba dan musik senduh sudah ku pesan untuk sekedar menemani hari-hari berikutnya. Bagiku, malam menjadi musuh terbesar saat kegalauan melanda hati ini. Tetiba teringat, mengenang kebersamaan, terlebih jika kalian memiliki segudang cerita bersama seseorang yang sudah tidak lagi bersama, rasanya waktu itu semua tempat adalah milik kita dan hanya disediakan untuk dua orang yang sedang kasmaran. Dan menjadi menyebalkan saat semua teringat secara diam-diam tanpa mengucap salam.
Aku tau, kita belum memulai cerita bersama. Tapi, kalian harus tau bahwa dirinya pernah tersimpan di hati. Melupakan seseorang bukan solusi untuk mengatasi semua ini, karena melupakan hanya akan membuat kita terus mengingat dan mengingat tanpa sekali kita pernah terlupa. Namun, berusaha bersikap biasa saja dan memainkan peran awal sebelum kita berkenalan menjadi pilihan tepat yang harus aku lakukan.
Ohiya, sahabatku bernama Bintang. Sore ini, dia datang kerumahku untuk bertamu. Kebiasaan kita saat bertemu adalah bermain PlayStation hingga larut malam sambil mengobrol. Namun, hari itu berbeda, Bintang datang untuk meminta bantuan kepadaku agar dia bisa berpacaran dengan Zahra --- Zahra adalah nama wanita itu---. Lidahku seakan kelu tidak bisa berkata, aku bingung harus menjawab apa. Perasaan yang masih campur aduk membuat jantung bekerja lebih keras karena denyutannya. Hingga, aku mampu meredam itu dan siap untuk membantu.
DAN KOTA KEMBALI BASAH
•••••••••
"Semakin kamu berusaha melupakan. Maka, kamu akan semakin mengingat. Berusaha bersikap biasa saja, hingga sikap itu akan mendewasakan dirimu"
•••••••••
APRIL, 16 / 2020
Text author: Ridho Adhi Photo by : Kate Macate on Unsplash | Sharon McCutcheon on Unsplash