DOA DAN DIA
#SEBUAHKISAH dalam senandungnya kehidupan antara AKU dan DIA

Bagian ke-3
~AKU MUNDUR!~
Saat ini aku sedang terjebak dalam kelamnya dilema perasaanku sendiri, yang aku pun tidak mengerti apa yang harus aku perbuat? apa yang harus kulakukan?
Menghindar dari cinta adalah sebuah keniscayaan. Karena kehidupan ini lahir dari cinta yang menyatu. Seringkali, dalam suatu hubungan, kita bingung menempatkan prioritas antara waktu dengan pasangan dan waktu dengan teman dekat. Permasalahan pun bisa muncul saat kita tidak bisa mengaturnya dengan baik, memainkan ritme yang berantakan, dan rasa ego berdiri sebagai penguasa.

Perasaan hari ini lebih berat dari perbincangan diatas. Bagaimana jika sahabatmu mencintai sosok wanita yang sama? Sedang hatimu, berada dalam fase dimana terdapat rasa yang amat dalam terhadap seseorang. Aku tau, ini masih permulaan. Mudah bagiku menetukan pilihan, apakah mengikhlaskan atau pergi ke medan perang. Menjadi lawan sahabatku sendiri.
Awalnya hanya sekedar ingin bercerita tentang dia kepada sahabatku. Namun nahas, kita memiliki perasaan dan ambisi yang sama. Dan dia-sahabat lamaku-bercerita sebelum aku sempat mengatakan apa yang aku rasakan. Bedil itu telah menembus pertahanan, aku terkurung dalam pilihan yang sulit.

Setelah itu, hanya obrolan biasa yang kita bicarakan. Hingga perpulangan tiba, aku masih bisa bermain dalam ekspresi yang terlihat bahagia atas perasaan sahabatku terhadap sosok yang ia sukai. Berbohong pada diri sendiri bukanlah keputusan yang tepat, itu hanya awal terciptanya kebohongan yang lain. Sama seperti hari ini, bulan seakan menolak datangnya malam.
AKU PUN MERENUNG
Mengikhlaskan adalah pilihan yang tepat untuk menjaga hubungan ini terus berlangsung, aku berusaha dewasa terhadap situasi seperti ini. Aku ingin hidup seperti gerhana, yang sabar dalam penantian menunggu bulan datang. Dan itulah momen yang tepat untuk bertemu. Semoga aku kuat, semoga dia bahagia. Aku mundur sejenak.
•••••••••

"Mentari dan rembulan pun sabar dalam penantian walau mereka tau hanya gerhana lah momen untuk bertemu"

•••••••••
APRIL, 12 / 2020

Text author: Ridho Adhi
Photography : Ümit Bulut on Unsplash | Noah Silliman on Unsplash |
Patryk Sobczak on Unsplash
© All Rights Reserved. Ntertainment & DZign
e-mail us: ntertainmentdzign@gmail.com | anugridho123@gmail.com
This site was made on Tilda — a website builder that helps to create a website without any code
Create a website